Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 09:41:46【Kabar Kuliner】058 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(29462)
Sebelumnya: 6 gaya hidup anak muda yang diam
Selanjutnya: Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
Artikel Terkait
- ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler
- Pengelola SPPG Blora sesali video inspeksi viral timbulkan kegaduhan
- WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
- Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting
- Mesir kirim konvoi bantuan ke Gaza usai kesepakatan gencatan senjata
- Berkah Makan Bergizi Gratis
- Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat
- PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata
Resep Populer
Rekomendasi

Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak

Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan

Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand

Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru

SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan

Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta